Saat aparat sibuk dengan penggabungan wilayah administratif di Vietnam, tambang emas ilegal kembali marak di hutan-hutan Quảng Nam. Puluhan tenda liar dan mesin berat berdiri di tengah hutan keo yang seharusnya untuk reboisasi.
Di Hố Nước, para penambang ilegal membangun jalan untuk truk, menggali tanah, dan menggunakan bahan kimia berbahaya seperti sianida untuk memisahkan emas. Air limbah dibuang sembarangan ke alam dan bisa mengalir ke sungai saat hujan besar.
BAca juga: Ujian Nasional Vietnam Semakin Gampang?
Di Hố Dẻo, mereka gali lubang puluhan meter dan rendam batuan dengan soda, kapur, hingga sianida untuk mengambil emas. Prosesnya membentuk kolam-kolam kimia beracun yang tersembunyi di tengah hutan.
Modusnya terorganisir. Truk 10 ton bawa bahan bakar, orang-orang dibayar Rp260 ribuan per hari, dan saat aparat datang, mereka sembunyi di hutan. Setelah aparat pergi, aktivitas dimulai lagi. Seperti operasi militer kecil, tapi untuk emas ilegal.
Pejabat lokal menduga para penambang memanfaatkan masa transisi pemerintahan dan penghapusan kepolisian tingkat kabupaten.
Baca juga: Kenapa Warga Vietnam Harus Dengar Bunyi Lonceng Jam 6 Pagi Tanggal 1 Juli?