Vietnam Panik! Nilai Tukar USD Melonjak Gila-Gilaan, Ekonomi Terancam Guncang

VIETNAM – Nilai tukar Dolar AS terhadap Dong Vietnam (USD/VND) meroket ke titik tertinggi sepanjang sejarah. Pada 24 Juni 2025, Bank Sentral Vietnam mencatat kurs tengah mencapai 25.058 dong/USD. Di bank komersial, harga jual bahkan menembus batas 26.311 dong/USD atau sekitar 1,04 USD per transaksi. Pasar gelap lebih gila lagi: mendekati 26.470 dong/USD.

Kenaikan ini terjadi justru saat Dolar sedang melemah secara global. Indeks DXY yang mengukur kekuatan Dolar terhadap mata uang utama dunia jatuh ke level terendah sejak 2022. Penyebabnya? Inflasi mereda, harga minyak turun akibat gencatan senjata awal antara AS dan Iran, serta pasar merespons pernyataan hawkish dari Ketua The Fed, Jerome Powell.

BACA JUGA: Vietnam Tingkatkan Wewenang Pemerintah dalam Penyesuaian Anggaran Negara

Ironisnya, Presiden AS Donald Trump menekan keras The Fed untuk menurunkan suku bunga hingga 2–3 persen. Ia menyalahkan Jerome Powell atas kerugian ekonomi ratusan miliar Dollar. Tapi The Fed tetap menahan diri, menunggu efek dari tarif baru dan tekanan global.

Meski tekanan global melemah, penyebab gejolak kurs di Vietnam justru dari dalam negeri. Permintaan Dolar melonjak karena aktivitas impor, pelemahan neraca perdagangan, dan proyek investasi pemerintah. Likuiditas VND yang berlimpah menurunkan suku bunga, memberi tekanan tambahan pada nilai tukar.

Para analis memprediksi kondisi ini hanya sementara. Bila The Fed menurunkan suku bunga pada Juli, jarak imbal hasil VND dan USD akan mengecil. Ditambah dengan langkah fleksibel Bank Sentral Vietnam seperti menerbitkan surat utang dan menyesuaikan kurs tengah, pasar diyakini akan segera stabil. Namun pelaku usaha di Vietnam tetap harus waspada terhadap risiko nilai tukar.

Baca juga: Vietnam Siapkan Inovasi Unik untuk Ujian Nasional 2025