Sejarah Jepang dan Prancis Saling Rebut Vietnam, Rakyat Jadi Korban Lagi

Bao Dai dan Ho Chi Minh

Sebelum Amerika datang, Vietnam sudah dijadikan ladang pertempuran kekuasaan oleh dua kekuatan besar Jepang dan Prancis. Semua dimulai saat Perang Dunia II meletus di Asia.

Pada 1940, Jepang menginvasi Indochina Prancis. Tapi uniknya, mereka tetap membiarkan pemerintahan Prancis pro-Jerman (Vichy) tetap berjalan. Jepang hanya ingin pangkalan militer dan kendali operasi.

Di saat itu, Ho Chi Minh kembali ke Vietnam dan membentuk gerakan perlawanan Viet Minh. Amerika lewat dinas rahasia OSS bahkan ikut melatih dan mempersenjatai Viet Minh untuk melawan Jepang.

Baca juga: Sejarah Perang Vietnam dan Campur Tangan Amerika yang Menghancurkan

Maret 1945, Jepang membubarkan pemerintahan Prancis dan membentuk Kekaisaran Vietnam dengan Bao Dai sebagai simbol. Tapi setelah Jepang menyerah pada Agustus, kekosongan kekuasaan dimanfaatkan Viet Minh untuk merebut kendali.

2 September 1945, Ho Chi Minh mendeklarasikan berdirinya Republik Demokratik Vietnam. Tapi belum genap sebulan, Inggris membantu Prancis kembali ke Vietnam dan menjatuhkan pemerintahan Viet Minh di Saigon.

Amerika yang tadinya mendukung Viet Minh berbalik arah. OSS ditarik pulang, dan Prancis kembali mengklaim Vietnam sebagai jajahan. Sejak itu, konflik bersenjata tak bisa dihindari.

Tahun 1946, pecah Perang Indochina Pertama. Prancis dibantu Amerika Serikat melawan Viet Minh yang kini didukung Cina dan Soviet. AS bahkan membayar 80% biaya perang Prancis—setara \$1 miliar saat itu.

Puncaknya terjadi di Pertempuran Dien Bien Phu tahun 1954. Pasukan Prancis dikepung dan menyerah. Prancis angkat kaki dari Vietnam, dan wilayah ini akhirnya dibagi dua lewat Konferensi Jenewa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *