Vietnam Wajibkan Simpan Arsip Video Livestream

Jualan live di Vietnam

Vietnam – Vietnam tengah merancang undang-undang baru yang mengatur jualan lewat siaran langsung (livestream). Platform digital wajib menyimpan video jualan dan data transaksi selama minimal 3 tahun, jika aturan ini disahkan.

Draf tersebut juga memperjelas perbedaan antara media sosial biasa dan yang memiliki fungsi e-commerce. Dengan definisi baru ini, platform seperti Facebook, TikTok, dan Zalo harus tunduk pada regulasi perdagangan elektronik, termasuk kewajiban autentikasi penjual.

Vietnam juga resmi memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk menyetujui proyek besar seperti bandara, pelabuhan, hingga kawasan perumahan lebih dari 50 hektare. Ini bagian dari revisi UU Investasi dan Kemitraan Pemerintah-Swasta yang disahkan parlemen.

Baca juga: Tidak Semua Transfer Uang ke Rekening Dikenai Pajak di Vietnam

Sementara itu, ribuan grup dan fanpage Facebook di Vietnam mendadak tidak bisa diakses sejak 24 Juni. Meta, perusahaan induk Facebook, mengonfirmasi ada kesalahan teknis dan sedang memperbaiki. Beberapa akun sudah dipulihkan, tapi gangguan masih berlanjut.

Hoaks soal kenaikan iuran asuransi kesehatan jadi perhatian publik. Beredar kabar bahwa mulai 1 Juli iuran akan naik jadi 6% dari gaji. Tapi BPJS Vietnam menegaskan tidak ada regulasi yang mengatur kenaikan tersebut saat ini.

Mulai 1 Juli, sistem tiket otomatis berbasis kartu pintar akan berlaku di seluruh stasiun Metro Jalur 1 Ho Chi Minh. Penumpang dapat membeli kartu harian, tiga harian, atau isi ulang saldo dengan berbagai nominal, mulai dari sekitar 0.40 hingga 200 dolar AS.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *